Apaan tu


" width="

Jumat, 08 Mei 2015

Pentingnya Doa dalam Mendidik Anak



Pengalaman orangtua kita sebenarnya menunjukkan betapa pentingnya doa dalam mendidik anak. Ini terutama ketika anak kita belajar di tempat yang jauh dari sang orangtua.

FirmanAllahTaala:
Dan Tuhanmu berfirman: Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu .(Surah    Al Mumin: 60)
Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah) bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku.. (Surah Al-Baqarah : 186).

Diriwayatkan dari An Numan bin Basyir Radhiyallahu Anhu bahwa Nabi bersabda: Doa adalah ibadah Doa mempunyai peranan yang penting sekali dalam pendidikan anak, bahkan dalam seluruh urusan kehidupan, dan hanya AllahAzza wa Jalla yang memberikan taufik dan hidayah.Seorang muslim mungkin telah berusaha maksimal dalam upaya mendidik anaknya agar menjadi orang shaleh tetapi tidak berhasil.

Sebaliknya, ada anak yang menjadi orang shaleh sekalipun terdidik di tengah lingkungan yang menyimpang dan jelek; bahkan mungkin dibesarkan tanpa mendapat perhatian pendidikan dari kedua orangtua jadi, petunjuk itu semata-mata dari Allah. Dialah yang berfirman: Sesungguhnya kamu tidak akan dapat memberi petunjuk kepada orang yang kamu kasihi, tetapi Allah memberi petunjuk kepada orang yang dikehendaki-Nya…”( Al-Qashash : 56).
Maka kita semua tidak boleh melupakan aspek ini dan wajib memohon dan berdoa kepada Allah semoga berkenan menjadikan kita dan anak keturunan kita orang-orang yang shaleh, hanya Dialah yang memberi petunjuk kepada jalan yang lurus.

Barangkali, mulai saat ini perlu kita renungkan bersama betapa dahsyatnya kekuatan doa seorang guru (murabbi) kepada anak didiknya (mutarabbi). Betapa tidak, dalam munajat kita, doa-doa robithah kita setiap pagi dan petang, semuanya adalah solusi paling jitu buat anak-anak kita yang barangkaliyah tidak secermelang teman-temannya (bukan berarti mereka bodoh dan tidak punya potensi loh!). dalam keseharian kita berinteaksi dengan mereka tidak hanya menuntut mereka untuk menuntaskan beberapa mata pelajaran sesuai kurikulum yang ditetapkan sekolah, akan tetapi sebelum kita menuntut itu semua, sudahkah kita melakukan evaluasi terhadap diri kita pribadi? Sudahkah kita mendoakan anak-anak didik kita setiap selesai sholat? Sudahkah kita sebut nama-nama mereka dalam setiap doa-doa kita? Sudahkah kita bayangkan wajah-wajah imut dan lugu mereka dalam setiap munajat kita?

Saudaraku
, sebagai seorang guru, marilah kita bersama-sama mewujudkan cita-cita kita untuk mencetak generasi rabbani dengan penuh keikhlasan dan kesabaran, tsabat dan jiddiyah yang tak terukur, dan hanya ingin mendapatkan balasan semata-mata karena ridho Allah SWT.

Mulai saat ini, dan mulai sekarang kita tidak perlu lagi ragu-ragu, khawatir, dan bahkan takut dalam melangkah. Kita harus yakin bahwa kita punya Allah sebagai sumber kekuatan kita dalam mendidik dan mengantarkan anak-anak didik kita menjadi
orang yang sukses dunia dan akhirat. Semoga kekuatan doa akan menjadi kekuatan yang kekal untuk menjadikan kita guru yang bermartabat. Amin.



 



 ( dikutif dari beberapa sumber ) 

Terima kasih telah berkunjung diblog ini....Salam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar