CARA PENYAJIAN PEMBELAJARAN BAGAI PENYAJIAN MENU MAKANAN.....
Add caption |
Belajar
di kelas. Aktifitas yang satu ini menjadi menu harian untuk bapak ibu guru dan
para murid di sekolah . Sebagai guru, yang merupakan fasilitator utama, guru
sangat berperan untuk membuat menu harian ini dalam sajian yang segar, menarik,
tidak membosankan dan tentunya bergizi seperti halnya dalam penyajian sebuah menu makanan .Penyajian
yang selalu baru menjadi salah satu faktor untuk menentukan hasil dari proses
belajar mengajar. Nah, apa tips dan trik dari bapak ibu guru yang biasa bapak
ibu guru lakukan untuk membuat menu harian ini segar dan bergizi? Intip yuks beberapa
cara membuat kelas menyenangkan berikut ini!
1.
Hindari berdiri di satu tempat
Dalam
cara konvensional dalam mengajar, guru selalu mengajar dengan posisi yang sama
yaitu di depan kelas. Guru duduk di belakang meja guru atau berdiri di depan
papan tulis. Guru biasanya meminta murid untuk membuka buku pelajaran atau
membagikan foto kopi materi pelajaran. Kemudian materi tersebut dibahas
bersama-sama. Metode ini dikaji sebagai salah satu metode yang tidak efektif,
karena belajar terjadi hanya satu arah, guru menyampaikan dan murid
mendengarkan. Kira-kira akan berapa lama anak-anak akan bertahan untuk menyimak
pelajaran yang diajarkan? 10 menit? 15 menit? Coba saja.
Bandingkan
dengan mobile teaching. Guru bisa membahas mata pelajaran dalam
jarak dekat dengan murid. Matematika misalnya. Dengan metode mobilitas di dalam
kelas, guru bisa benar-benar turun untuk membantu murid menjelaskan penggunaan
rumus, perkalian dan lain sebagainya. Selain itu, hal ini juga bisa membantu
murid untuk lebih relax, menciptakan suasana bahwa mereka memang
sedang belajar bersama dengan guru mereka, bukan selalu diajari atau digurui. Terlebih,
mereka akan merasakan keterlibatan guru secara emosional. Dengan
berjalan-jalan, berpindah-pindah posisi, guru juga akan lebih mengetahui secara
detail situasi kelas, bahkan melihat apa yang dikerjakan oleh muridnya,
satu-persatu. Apakah Donny sedang melamun, Carol sedang menggambar karena
bosan, atau ada murid yang bisik-bisik, corat-coret dan lain sebagainya.
2.
Pancing ide anak sebanyak-banyaknya
memancing pendapat(Full
attention )atau
atensi penuh bisa juga didapat dari, diskusi atau berdebat
argument. Tidak semua anak bisa mengeluarkan idea tau pendapat mereka. Sebagai
guru, kita harus percaya pada kemampuan dari masing-masing anak. Pacu mereka
untuk berani berpendapat, hargai apapun yang mereka ungkapkan. Dengan demikian,
selain memberikan materi pelajaran, kita juga melatih mereka untuk terbuka pada
perbedaan ide dan mendengarkan orang lain. Hal ini menjadi sangat penting bagi
anak, karena ini akan menjadi bekal untuk mereka berinteraksi dengan orang
lain, dengan teman, guru, rang tua atau siapa saja yang mereka temui.
3.
Bervariasi
Sajikan
mata pelajaran dengan berbagai variasi. Misalnya di awal pelajaran, bapak ibu
guru bisa memberikan aktivitas untuk class warming up, seperti
berdiri bersama dan melakukan yel-yel, atau games selama 5 menit, atau cerita
lucu atau apapun yang bisa memberikan semangat dan menyatukan spirit anak
untuk belajar bersama bapak ibu guru selama 45 menit atau 90 menit ke depan.
Bisa juga setelah 15 menit menjelaskan mata pelajaran, bapak ibu guru bisa
menyisipkan kuis selingan. Perbanyak diskusi dengan anak-anak murid. Di akhir
pelajaran, bisa ditutup dengan tanya jawab singkat mengenai mata pelajaran yang
diajarkan.
4.
Berikan perhatian ke semua anak
Yang
sering terjadi di kelas adalah guru akan cenderung lebih memperhatikan murid
yang pintar dan aktif. Kita coba tarik kembali ke masa kita sekolah dulu. Jika
memang kita sebagai anak aktif, kita akan merasa kita sangat diperhatikan oleh
guru. Jika
kita diam saja di kelas, maka kita juga tidak akan berkesempatan untuk
menuangkan ide ataupun mengaktualisakan diri kita di kelas. Makanya sering
muncul jargon, jadilah anak ‘yang paling’…paling pintar,
paling paling cantik, paling badung, paling suka telat… Yang penting menjadi
‘paling’, entah paling apa, karena dengan paling, kita baru akan diperhatikan
oleh guru.
Bagaimana
dengan anak-anak yang dalam taraf biasa-biasa saja? Sekarang ketika menjadi
seorang guru, sebenarnya tugas seorang guru lah untuk mengeksplore ‘benih-benih
paling’ yang ada di dalam diri masing-masing anak. Sebagai guru, guru harus
percaya bahwa setiap anak punya talenta dan potensi yang berbeda-beda.
5.
Maksimalkan teknologi
Salah
satu alat yang membantu guru untuk menciptakan suasana aktif dan segar adalah
teknologi. Manfaatkan teknologi yang ada, seperti laptop, internet dan
projektor untuk mengubah materi pelajaran text book ke audio visual. Dengan
penyajian yang baik dan menarik, fokus anak akan lebih terarah pada materi yang
disampaikan. Jangan ragu untuk mengotak-atik atau membuat sesuatu yang berbeda
dengan teknologi. Dengan
satu klik di sebuah website, guru bisa mendapatkan berbagai pengetahuan yang
bisa diseleksi menyesuaikan mata pelajaran yang sedang dibahas. Berbagai situs
tentang edukasi dan pengetahuan tersedia, salah satunya adalah portal
kesekolah.com yang menyajikan berbagai artikel dari kesehatan, pendidikan,
berita, solusi edukasi dan lain sebagainya. Dengan demikian, pembahasan materi
yang dilakukan di dalam kelas akan lebih bervariasi dan selalu segar, karena
informasi dari internet selalu update dan terkini.
moga artikel ini dapat bermanfaat.......
trima kasih telah mengunjungi blok ku.....Salam
sumber : www.kesekolah.com
diedit dan perbaharui : www taufikkurrahman1977.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar