Saya seorang guru, namun bukan seorang Guru Propesional , saya
hanya ingin berbagi ilmu meskipun cuma sedikit.inilah pengalaman saya sewaktu mengajar
Sifat mengajar yang horisontal berarti kita sebagai Guru menempatkan diri sama tinggi dengan siswa kita. Kita berbicara sebagai orang yang lebih dahulu tahu, bukan lebih pintar. Kita mentransfer ilmu, bukan memberi ilmu. Saya seringnya mengatakan seperti ini kepada siswa –siawa saya
“Bapak guru berdiri di depan kalian semua bukan karena saya lebih pintar dari kalian, hanya karena saya mengenal ilmu ini lebih dahulu daripada kalian Bapak hanya menyampaikan. Mungkin suatu saat diantara kalian ada yang lebih mengerti dan lebih pintar daripada saya. Semua tergantung bagaimana cara kalian menerimanya.
Pernyataan diatas sudah memberikan dorongan kepada siswa untuk lebih santai dan lebih menikmati kebersamaannya dengan kita pada guru. Jika suasana kelas sudah santai dan menyenangkan, maka pelajaran mudah diberikan.
Mengajar itu memberikan motivasi
Dalam mengajar, selalu memberikan motivasi kepada
murid-murid kita. Motivasi bisa dilakukan kapan saja seperti halnya yang sering
saya lakukan
1. Memberikan Motivasi di awal pembelajaran Diawal pertemuan motivasi yang sering dilakukan para guru biasanya menggunakan media-media pembelajaran baik berupa barang ataupun gambar-gambar, dengan menggunakan model pembelajaran picture and picture, dengan melihat media siswa akan lebih cepat termotivasi apalagi apabila gambar-gambar tersebut dari gambar-gambar kartun yang lucu
2. Memberikan Motivasi di tengah proses pembelajaran Saya terbiasa memberikan hadiah bagi mereka yang dapat mengerjakan sesuatu yang saya tugaskan sesuai dengan hasil yang mereka dapatkan. Hadiah itu bisa berupa makanan,permen atau minuman atau juga hadiah Bintang yg di buat sendiri . hadiah-hadiah tersebut tidak perlu yg harganya mahal,walau Cuma barang buatan sendiri anak-anak sangat senang dan bersemangat mengikuti kegiatan pembelajaran karena rasa bangga yang mereka miliki dengan mendapatkan hadiah tersebut
3. Motivasi di akhir pelajaran Saya terbiasa memberikan ulang tentang materi pelajaran yang telah dilaksanakan dengan gaya yang menarik sebelum kelas berakhir. Hal ini membuat siswa kita menjadi semangat untuk mengikuti kelas kita selanjutnya. Penasaran adalah senjata guru untuk membuat kelasnya menjadi diminati oleh murid-muridnya. Sebagai seorang guru kita haruslah menjadi seseorang yang dapat menyakinkan murid kita bahwa mereka hebat. Kita harus bisa menanamkan kepada mereka bahwa mereka pasti bisa melakukan apa saja asalkan berusaha dengan baik. Hal ini dapat kita tempuh dengan menghindari kalimat-kalimat yang menurunkan keyakinan terhadap diri mereka sendiri. Saya sendiri berpendapat bahwa tidak ada orang bodoh, hanya saja memiliki pemahaman yang berbeda.
Mengajar itu memberikan contoh
“ajarkan apa yang Kita bisa, bukan apa yang kita tahu”. Maksudnya adalah apa yang kita ajarkan sebaiknya adalah sesuatu yang kita mengerti dan bisa kita lakukan. Lakukan dengan memberikan contoh. Ketika memberikan pelatihan, saya lebih banyak memberikan contoh dan mempraktekkan langsung supaya siswa mengerti dan tidak hanya mengimajinasikan dalam pikiran saja. Oleh karena itu sebagai guru kita harus paham konsep dari suatu hal yang diajarkan. Pemahaman konsep akan membuat kita mudah memberikan contoh apa saja dan memecahkan problematika yang mungkin dihadapi oleh para siswa.
Hal-hal diatas hanyalah sekelumit dari bagaimana mengajar yang baik. Selain dari pengalaman mengajar,semoga bermanfaat.
Terima kasih telah mengunjungi
Blog kami..... salam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar